top of page
giphy.gif

🏮 Etika dan Kebiasaan Unik Orang China yang Perlu Kamu Tahu

ree

Kalau kamu berencana belajar, kerja, atau sekadar jalan-jalan ke China, kamu wajib tahu nih: orang China punya etika dan kebiasaan unik yang beda banget dari budaya Indonesia.

Biar nggak salah paham atau dianggap kurang sopan, yuk pelajari beberapa hal penting berikut ini! 🇨🇳✨


1. Sopan Santun Saat Menyapa dan Memanggil Orang


Orang China sangat menjunjung rasa hormat, terutama kepada yang lebih tua atau memiliki jabatan tinggi.


➡️ Panggilan sopan:

  • Gunakan nama keluarga + jabatan, misalnya:

    • 张老师 (Zhāng lǎoshī) = Guru Zhang

    • 王经理 (Wáng jīnglǐ) = Manajer Wang

  • Jangan langsung memanggil nama depan seseorang kalau belum akrab — itu bisa dianggap terlalu santai. ➡️ Saat bertemu, cukup senyum dan angguk kecil. Berjabat tangan boleh, tapi jangan terlalu kuat menggenggamnya

    .

2. Memberi dan Menerima Barang dengan Dua Tangan


Dalam budaya China, dua tangan melambangkan rasa hormat dan ketulusan.

Baik saat memberikan hadiah, kartu nama, atau uang, gunakan dua tangan ya.

Kalau menerima sesuatu, terima juga dengan dua tangan sambil sedikit menunduk sebagai tanda terima kasih. 🙏


3. Jangan Langsung Membuka Hadiah di Depan Pemberi


Kalau kamu dikasih hadiah oleh orang China, jangan langsung dibuka di depan dia.

Mereka menganggap membuka hadiah di tempat itu bisa terkesan “nggak sabar” atau kurang sopan. Biasanya hadiah dibuka setelah tamu atau pemberi hadiah sudah pergi. 🎁


4. Etika di Meja Makan: Banyak Aturannya! 🍜


Makan bersama di China penuh makna sosial — ini momen penting untuk menunjukkan kesopanan dan rasa hormat.


Beberapa hal yang perlu kamu tahu:

  • Tunggu orang tertua mulai makan dulu, baru kamu ikut makan.

  • Jangan tancapkan sumpit (筷子 / kuàizi) tegak lurus di nasi, karena mirip dengan dupa untuk pemakaman.

  • Kalau mengambil makanan dari piring besar, ambil bagian yang paling dekat denganmu, bukan yang di tengah.

  • Jangan habiskan semua makanan di piring — sedikit sisa menunjukkan kamu sudah kenyang (dan tuan rumah menjamu cukup).


5. Memberi Angpao (红包 / hóngbāo)


Warna merah dianggap membawa keberuntungan. Saat Imlek, pernikahan, atau ulang tahun, orang China memberi hóngbāo — amplop merah berisi uang.

Beberapa etika penting:

  • Gunakan uang baru, bukan uang kusut.

  • Jumlahnya sebaiknya genap, hindari angka 4 (四 / sì) karena mirip bunyi “mati” (死 / sǐ).

  • Angka keberuntungan adalah 8 (八 / bā) yang mirip bunyi “makmur” (发 / fā).


6. Tepat Waktu Itu Wajib!


Orang China sangat menghargai ketepatan waktu. Kalau kamu datang terlambat, bisa dianggap tidak menghargai lawan bicara.

Datanglah 10–15 menit lebih awal dari waktu yang dijanjikan, terutama untuk acara resmi atau janji kerja. 🕒


7. Menghindari Konfrontasi Langsung


Budaya China sangat menjunjung konsep “menjaga muka” (面子 / miànzi) — artinya menjaga harga diri dan kehormatan orang lain.

Jadi, sebisa mungkin hindari menegur, mengkritik, atau mempermalukan orang di depan umum. Kalau mau menegur, lakukan secara pribadi dan dengan nada halus.


8. Simbol-Simbol Keberuntungan dan Pantangan


China punya banyak simbol yang dipercaya membawa keberuntungan.

✨ Simbol baik: warna merah, angka 8, dan naga.

🚫 Pantangan: hadiah jam tangan (karena “memberi waktu” terdengar seperti doa kematian), atau sepatu (karena homofon kata “pergi”).


✨ Penutup


Mengetahui etika dan kebiasaan ini bakal bikin kamu lebih dihormati dan mudah diterima oleh masyarakat China.


Selain menunjukkan rasa sopan, kamu juga menunjukkan bahwa kamu menghargai budaya mereka — dan itu nilai plus banget, apalagi kalau kamu belajar atau bekerja di sana! 🌏


Penulis: Nuzulul Luthfi

Editor: Zhang Laoshi Mandarin Center

 
 
 

Comments

Rated 0 out of 5 stars.
No ratings yet

Add a rating

For our latest Mandarin tips and news subscribe below

Social

Whatsapp

​Email

Instagram

Contact

+6281772869140

​@zhanglaoshi.mandarincenter

  • TikTok
  • Instagram
  • Facebook
  • LinkedIn

© 2020

PT Sino Indonesia Mevendra

Jalan Slamet Riyadi 259, Penumping, Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia

SINO.png

Our Partner:

USH_edited.png
srikandi_edited.png
bottom of page