Sejarah Singkat Aksara Hanzi: Dari Piktograf ke Modern
- Zhang Laoshi Mandarin Center
- Sep 24
- 2 min read

Bahasa Mandarin punya salah satu sistem tulisan tertua di dunia, yaitu Hanzi (汉字). Aksara ini bukan sekadar simbol untuk menulis, tapi juga menyimpan sejarah, budaya, dan cara berpikir masyarakat Tiongkok selama ribuan tahun. Uniknya, meski sudah berusia lebih dari 3.000 tahun, Hanzi masih digunakan sampai sekarang dengan bentuk yang sudah berevolusi.
Yuk, kita lihat sejarah singkat perjalanan aksara Hanzi dari zaman kuno hingga modern!
1. Oracle Bone Script (甲骨文 jiǎgǔwén) – Aksara Tertua
Sekitar 3.000 tahun lalu, di zaman Dinasti Shang, aksara Hanzi pertama kali ditemukan terukir di tulang binatang dan tempurung kura-kura. Aksara ini berbentuk piktograf sederhana, yaitu gambar yang melambangkan benda nyata.
✨ Contoh: gambar matahari ☀️ yang kemudian menjadi karakter 日 (rì), artinya “matahari/hari”.
2. Bronze Script (金文 jīnwén) – Aksara di Perunggu
Pada Dinasti Zhou, aksara mulai ditulis di bejana perunggu. Bentuknya lebih rapi dan detail dibanding Jiǎgǔwén. Aksara ini sering digunakan dalam ritual keagamaan atau peringatan penting.
3. Seal Script (篆书 Zhuànshū) – Standarisasi Pertama
Pada masa Dinasti Qin (sekitar abad ke-3 SM), Kaisar Qin Shi Huang menyatukan berbagai negara bagian di China dan menstandarkan tulisan agar seragam. Bentuknya lebih melengkung dan dekoratif.
✨ Sampai sekarang, gaya tulisan Zhuànshū masih dipakai untuk ukiran stempel tradisional China.
4. Clerical Script (隶书 Lìshū) – Aksara Lebih Praktis
Pada Dinasti Han, muncul aksara Lìshū yang lebih sederhana dibanding Zhuànshū. Bentuknya datar, garis lebih tegas, dan mudah ditulis. Aksara ini jadi dasar perkembangan gaya tulisan berikutnya.
5. Regular Script (楷书 Kǎishū) – Dasar Hanzi Modern
Sejak Dinasti Wei dan Tang, berkembang gaya Kǎishū yang lebih jelas, tegas, dan teratur. Inilah bentuk yang mendekati Hanzi modern yang kita kenal sekarang.
✨ Kalau kamu belajar Mandarin, biasanya diawali dengan gaya tulisan Kǎishū karena mudah dibaca.
6. Simplifikasi Hanzi – Aksara Modern
Pada abad ke-20, pemerintah Tiongkok menyederhanakan sebagian besar Hanzi agar lebih mudah dipelajari. Hasilnya adalah 简体字 (jiǎntǐzì / Hanzi sederhana) yang dipakai di Tiongkok daratan, Singapura, dan Malaysia.
Sementara itu, 繁體字 (fántǐzì / Hanzi tradisional) masih digunakan di Taiwan, Hong Kong, dan Macau.
Perjalanan Hanzi dari piktograf sederhana di tulang binatang hingga menjadi aksara modern adalah bukti panjangnya sejarah peradaban Tiongkok. Setiap karakter bukan hanya simbol bahasa, tapi juga cermin budaya dan filsafat ribuan tahun.
Kalau kamu belajar Mandarin, memahami sejarah Hanzi akan membuatmu lebih menghargai setiap goresan karakter yang kamu tulis. Dan tentunya, belajar di Zhang Laoshi Mandarin Center bisa membantumu mengenal Hanzi dari dasar sampai mahir, dengan cara yang menyenangkan dan terarah!
Penulis: Nuzulul Luthfi 鲁惠芬
Editor: Zhang Laoshi Mandarin Center














Comments